PuKAT

Home » Hukum

Category Archives: Hukum

MENATA KEMBALI ‘ADAT NGOEN HUKOM’ DI ACEH

Oleh Nia Deliana

KALANGAN intelektual lokal umumnya percaya bahwa adat dan agama di Aceh pernah berhasil berjalan beriringan dalam membangun sistem sosial dan politik. Keyakinan ini pula yang nampaknya ingin diwujudkan melalui penegakan shariah Islam di Aceh.

Namun harus diakui, kekurangan sumber sejarah, sebagaimana yang disadari oleh tokoh-tokoh modern di Aceh, menyebabkan sulitnya perancangan dan penegakkan hukum yang sesuai dengan konteks sejarah masa dahulu sekaligus mampu melahirkan analisa-analisa progresifitas yang menjembatani persoalan sosial dan politik hari ini.

Tidak sama halnya dengan budaya Afrika yang mengalami proses Arabisasi total, budaya Aceh tampaknya pernah berjalan secara fleksible dengan budaya-budaya terdahulu, yaitu Hindu. Sulitnya memisahkan mana budaya Aceh yang secara orisinil terbentuk setelah Islam datang dengan budaya-budaya Hindu yang telah mengalami proses pengislaman adalah hal yang mendukung faktor diatas.

(more…)

The Mahathir Era

Dr. Mahathir Mohamadhas captured public attention with his colossal latest book entitled A Doctor In The House: The Memoirs of Tun Dr. Mahathir Mohamad. Born in 1925, Dr. Mahathir, the 4th prime minister of Malaysia between July 16, 1981 and 21 October, 2003, proved to be aligned to the traditions laid down by earlier premiers such as Tunku Abdul Rahman and Tun Abdul Razak bin Hussain. Dr. Mahathir shed light not only on his long personal life but also the developments of modern Malaysia. Additionally, he allowed readers to witness how Malaysia has coped with internal and external threats throughout two decades. The most significant is that Dr. Mahathir expressed his consistent and critical stance in international relations particularly with regards to theMiddle East, Balkan, and Afghanistan issues. Dr. Mahathir has been not only a constructive statesman in domestic and regional politics, but has also, to some extent, played a larger contributory role in global issues. Owing to this reason, he has been recognized not only in ASEAN but also on a global scale. While he has been playing a key role in the emergence of Malays on the world stage, he also worked hard to encourage common people to take responsibility in various sectors in socio-economic and political life in Malaysia. Due to the aforementioned features, it is no coincidence to see his name referred to alongside the founding fathers. Dr. Mahathir’s concern for the Malay community reminds me of Abdullah Munshi who is regarded as the first modern Malay social critic. The former’s critics were aimed at guiding the Malays in a rapidly changing socio-political environment.

(more…)

Kembalikan Hukum Aceh Kepada Ulama

Oleh Thayeb Loh Angen (Aktivis PuKAT)

“Sukee Lhee Reutoh ban aneuk drang, Suke Ja Sandam jeura haleuba, Sukee Thok Bate na bacut-bacut, Sukee Imum Peuet yang gok-gok donya. Sukee Imum Peuet chit ureung Islam, wate jameuen kon jithe sep that ka, ureueng sigo kheuen peutheuen nyang meuban, sabe semanyang pujoe rabbana”.

“Han geumeukaphe ureueng Aceh nyan, saweueb bumoe nyan tanoh aulia. Geutem suet nyawong peudong khuen Tuhan, ka meunan reusam geutueng pusaka”.

Baik sastra tadi terdapat dalam buku tulisan Affan Jamuda, yang dinyanyikan Rafly dengan judul ‘Sukee 300.’ Bagi yang tidak mengerti bahasa Aceh, bait-bait sastra tadi saya terjemahkan begini;

(more…)

ULAMA TURKI DI ACEH: BABA DAUD


Oleh Mehmet Ozay

Pendahuluan

Meskipun sumber-sumber mengenai kelahiran dan kematiannya belum bisa terjangkau, kenyataan bahwa Baba Daud hidup antara pertengahan kedua abad ke-17 dan dekade pertama abad ke-18 adalah suatu hal yang sering dibicarakan. Nama asli Baba Daud yang lebih banyak dikenal dengan panggilan Baba Rumi adalah Baba Daud Bin Ismail bin Agha Mustafa bin Agha Ali ar-Rumi*. Salah satu leluhurnya dipercayai telah sampai ke Aceh. Dan diyakini juga bahwa ibunya berasal dari Melayu berdasarkan sandaran pada nama Baba Daud, yaitu al-Jawi.

Jika kita ambil sebagai pertimbangan, Gurunya, Syeikh Abdurrauf as-Singkili hidup antara tahun 1615-1693 dan kembali ke Aeh setelah menyempurnakan pendidikannnya di Arab pada tahun 1661[1], maka besar kemungkinan bahwa Baba Daud hidup pada pertengahan kedua abad ke-17 dan permulaan abad ke-18.

(more…)

ENDONEZYA

cubadak-resort-paradise-west-sumatra-indonesia-600x400

“Farklılık içinde birlik” mottosu ile anılan Endonezya’da 300’ü aşkın etnik yapı kendine özgü dil ve kültürel ögelerle bu birliğin zenginliğine katkıda bulunmaktadır. Endonezya’da ulusal birlik kurulması ve ulusal bir kültürel kimlik inşası yıllarca merkezi hükümetin en öncelikli gündem maddesini oluşturmuştur. Özellikle 1999 yılında Doğu Timor’un bağımsızlık kazanması, 15 Ağustos 2005’te varılan anlaşmaya değin otuz yıl boyunca Açe Eyaletinde faaliyet gösteren Açe Özgürlük Hareketi’nin (GAM) varlığı, Bali’nin daha çok özgürlük talebi gibi olgular günümüzde söz konusu bu birliğin tam anlamıyla kurulduğunu söylemeyi zorlaştıracak nedenler arasında bulunmaktadır.

Endonezya, sahip olduğu yaklaşık 230 milyonluk nüfusu ile dünyadaki Müslüman nüfusun yaklaşık %14’ünü barındıran bir ülke ve dünyada demokrasiyle yönetilen üçüncü büyük ülkesidir. Ortadoğu gibi İslam nüfusunun yoğun olarak yaşadığı bölge ile olan coğrafi uzaklığı noktasında Endonezya, güneydoğu Asya’da İslam’ı temsil etme gibi bir misyona sahiptir.

(more…)

Katalog Naskah Pustaka Ali Hasjmy Aceh

cover katalog Ali Hasjmy

Wilayah Aceh merupakan wilayah yang memiliki fungsi penting bagi dakwah Islamiah di Asia Tenggara. Aceh telah cukup dikenal oleh para ilmuwan terutama para ahli sejarah terutama tentang manuskrip-manuskrip Aceh yang tersimpan dalam berbagai perpustakaan di Propinsi.

Gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 tidak hanya menyebabkan ribuan orang meninggal tetapi juga menghilangkan manuskrip-manuskrip dan dokumen-dokumen yang bernilai sejarah. Dikarenakan peristiwa alam tersebut, dua dari lima pustaka-pustaka di Banda Aceh nyaris luluh lantak seluruhnya. Lebih jauh lagi, keluarga-keluarga tertentu yang menyimpan beberapa dokumen penting, buku-buku, data-data keturunan sejarah dan lainnya, juga kehilangan sumber-sumber generasinya.

(more…)

Aceh, Hukum Islam dan Budaya Lokal

Intellectual Pilgrimages and local norms in fashioning Indonesian Islam yang ditulis John R Bowen (2008) mencoba menguraikan tentang bagaimana Indonesia sampai pada pembentukan karakter Islam pada tahap sekarang. Indonesia yang dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki mayoritas populasi Muslim terbanyak didunia diketahui sebagai penganut Islam yang moderat dan terbuka akan segala perbedaan. Berbicara tentang Islam di Indonesia dengan melewatkan perkembangan Islam di Aceh merupakan hal yang hampir mustahil bagi banyak intelektual luar dan dalam negeri. Sama halnya dengan Bowen.

(more…)